Dari Phonograph ke iPod

"Evolusi" Bertahap Portable Music Player

Siapa sih yang nggak tahu iPod? Portable music player itu sangat digemari anak muda. Tapi, udah pada tahu nggak sih bahwa media player tersebut telah mengalami "evolusi" sangat panjang? Ya, konsep portable music player itu berawal dari ide sederhana dari Thomas Alva Edison.

Setelah menyempurnakan mesin telegram temuan Marconi, Edison berkeinginan mengirim pesan berupa suaranya sendiri. Dia pun menciptakan alat bernama phonograph pada 1877. Alat itu bisa merekam dan memutar kembali suara yang diterima. Nah, kalau suara bisa direkam, berarti mu­sik juga dong? Sejak itulah dimulai pe­ngembangan alat perekam musik.

Phonograph buatan Edison itu be­lum sempurna. Suara yang di­ha­silkan terlalu singkat dan tidak jer­nih. Nggak enak banget kalau buat dengerin musik. Karena itu, pada 1897 phonograph disempurnakan menjadi alat bernama gramaphone.
Gramaphone menggunakan piringan hitam sebagai media. Piringan itu menghasilkan suara lebih bagus dari phonograph. Sayang, piringan hitam bernama shellac disc tersebut mudah pecah. Shellac disc digantikan piringan hitam lain berbahan vinil.

Sejak adanya vinil, banyak penyanyi me­­rekam lagu-lagunya ke piringan hi­tam. Kafe-kafe mulai memiliki juke­box memainkan piringan hi­tam tadi. Namun, semua itu harus be­rubah ketika orang mulai ingin mendengarkan musik di mana dan kapan saja.

Pada 1964, lagu-lagu tak lagi di­re­kam dalam piringan hitam yang le­bar, melainkan ke kaset-kaset berukuran kecil. Jauh lebih praktis bukan?

Kaset dan tape pemutarnya mulai dikenal masyarakat. Tapi, ada kalanya tape itu susah dibawa ke mana-mana. Ya, masyarakat menginginkan pemutar musik yang lebih ringan dan tidak ingin mengganggu orang lain.

Akhirnya, pada 1 Juli 1979, Sony me­­ngenalkan walkman di Jepang. Walkman memiliki kon­sep mirip tape. Namun, dengan uku­ran lebih kecil. Selera pun berkembang me­ngi­kuti zaman. Orang-orang ingin mem­buat kompilasi sesuai selera me­reka. Hal itu disebabkan da­lam satu kaset belum tentu semua lagu menjadi favorit. Penemuan CD pada 1980 menjawab keinginan itu.

Dengan ditemukannya CD, era analog berganti menjadi digital. Tak mau ketinggalan, Sony menciptakan discman. Dengan discman, kita bisa membuat kompilasi lagu-la­gu ke dalam CD. Tapi, lama-ke­laman membawa discman juga me­repotkan. Nggak handy. Maka dari itu, diciptakanlah portable media pla­yer. Dalam perkembangannya, MP3 player tersebut mengalami be­berapa perubahan, baik ukuran maupun kapasitas.

Puncaknya terjadi pada 2001. Perusahaan komputer inovatif dari Amerika Serikat, Apple Inc, memproduksi iPod yang sangat fenomenal itu. Hingga saat ini, terdapat berbagai jenis iPod yang telah dikeluarkan Apple. Mulai iPod shuffle yang berukuran mini hingga iPod touch. (daf/bs/c7/kkn)

---

Prototipe Portable Music Player untuk Masa Depan

Dual Music Player

Setiap orang punya gambaran sendiri tentang bagaimana alat yang bakal dipakainya pada masa depan. Termasuk rancangan masa depan untuk portable media player. Beberapa orang mengeluarkan desain mereka sendiri. Salah satunya adalah DMP. Alat ini merupakan kepanjangan dari Dual Music Player. Ini adalah sebuah music player yang dapat memutar dua media sekaligus. Baik itu CD maupun file MP3 yang sekarang sudah sangat populer. Kita dapat memakainya sebagai MP3 player biasa. Kita juga bisa memakainya untuk memutar CD dengan membuka kedua sisi. DMP ini juga bisa digunakan dengan headphone bluetooth. Jadi, kita tidak memerlukan dua barang untuk memutar musik. So, bagaimana imajinasimu sendiri tentang portable media player masa depan?

---

Phonograph

1877 - Alat temuan Thomas Alva Edison ini nenek moyang portable music player. Meski hanya bisa merekam dan memutar kembali suara singkat, alat itu memacu ilmuwan lain mengembangkannya.

Gramaphone

1897 - Sebagai generasi penerus dari phonograph, gramaphone me­mi­liki konsep yang sama. Alat itu sama-sama menggunakan jarum yang digesekkan pada media untuk menghasilkan suara.

Walkman

1979 - Berawal dari keinginan mendengarkan musik di mana pun dan kapan pun, raksasa elektronik jepang, Sony, menciptakan alat ini. Konsepnya mirip dengan radio tape, hanya berukuran mini dengan tambahan headset.

Discman

1980 - Ditemukannya CD membuka sebuah era baru, yakni era digital. Perkembangan itu diikuti Sony yang segera me­manfaatkan momen itu untuk men­ciptakan discman. Sama halnya dengan walkman, disc­man bisa memutar CD kapan pun dan di mana pun.

iPod

2001 - Membawa banyak CD bikin repot. Ingin sesuatu yang lebih kecil, tapi menyimpan banyak lagu. Dari situlah konsep iPod muncul. Dalam perkembangannya, kita tidak hanya bisa mendengarkan musik, tapi juga bisa menonton video dengan iPod.

0 komentar: