Cameron R. Hume, duta besar AS untuk Indonesia, melayangkan surat untuk Dr Prawiro Purnomo, CEO Blue Bird Group (BBG). Suatu malam, saat menumpang taksi Blue Bird, dompet anak perempuannya tertinggal. Dompet itu dikembalikan Achmad Aminudin, sang sopir, ke Kantor Kedutaan Besar AS. Pak Dubes memuji taksi Blue Bird karena kejujuran dan integritas pengemudinya. Dalam suratnya, Dubes menganjurkan para stafnya agar memilih Blue Bird setiap kali menumpang taksi. Blue Bird mengembangkan muscle memory (memori otot) keramahan dan kejujuran kepada pelanggan.
PT Wijaya Karya Tbk. (Wika), kontraktor Jembatan Barelang, penghubung Pulau Batam-Rempang-Galang; Jembatan Suramadu; jalan tol Cipularang-Purbaleunyi; dan jalan tol East West Motor Way Aljazair, pada mulanya pemborong instalatur listrik. Wika masyhur sebagai pembuat beton pracetak (tiang listrik, alas rel kereta api, tiang pancang, dan jalan layang). Wika sedang mengembangkan usaha untuk menjadi integrated and sustainable company di bidang infrastruktur dan energi. Wika memobilisasi intangibles mulai dari utak-atik mesin menjadi keprigelan mencetak beton sampai pembangkit listrik.
Harta Nirwujud
Myelin, buku terbaru Rhenald Kasali, disusun berdasar riset atas dua perusahaan nasional yang sedang berkembang menuju puncak kejayaan. Blue Bird -perusahaan di bidang jasa (B2C, business to customer)- dan Wika, perusahaan infrastruktur (B2B, business to business). Dua korporasi itu bergelimang harta tak berwujud (intangibles) dengan tradisi pembelajaran tiada henti. Keduanya jadi value creator terkemuka justru karena tidak hanya mengutamakan asset tangible (harta kasatmata) seperti tanah, gedung, armada, dan mesin.
Kejujuran adalah tagline Blue Bird, raja taksi Jakarta dengan 17 ribu armada. Jangankan perhiasan bernilai miliaran rupiah, dompet, buku, atau payung tertinggal pun dikembalikan. Kejujuran telanjang, di tengah karut-marut moralitas, menunjukkan masih ada keluhuran budi. Pekerti itu ditanamkan Blue Bird kepada 25 ribu pengemudinya. Kejujuran, integritas, dan keramahan tidak jatuh dari langit. Ada yang merawat dan menjaganya sebagai intangibles.PT Wijaya Karya Tbk. (Wika), kontraktor Jembatan Barelang, penghubung Pulau Batam-Rempang-Galang; Jembatan Suramadu; jalan tol Cipularang-Purbaleunyi; dan jalan tol East West Motor Way Aljazair, pada mulanya pemborong instalatur listrik. Wika masyhur sebagai pembuat beton pracetak (tiang listrik, alas rel kereta api, tiang pancang, dan jalan layang). Wika sedang mengembangkan usaha untuk menjadi integrated and sustainable company di bidang infrastruktur dan energi. Wika memobilisasi intangibles mulai dari utak-atik mesin menjadi keprigelan mencetak beton sampai pembangkit listrik.
Harta Nirwujud
Myelin, buku terbaru Rhenald Kasali, disusun berdasar riset atas dua perusahaan nasional yang sedang berkembang menuju puncak kejayaan. Blue Bird -perusahaan di bidang jasa (B2C, business to customer)- dan Wika, perusahaan infrastruktur (B2B, business to business). Dua korporasi itu bergelimang harta tak berwujud (intangibles) dengan tradisi pembelajaran tiada henti. Keduanya jadi value creator terkemuka justru karena tidak hanya mengutamakan asset tangible (harta kasatmata) seperti tanah, gedung, armada, dan mesin.
Blue Bird diadaptasi dari legenda Eropa. Seorang gadis miskin mencari pekerjaan. Gadis sebatang kara itu rajin berdoa memohon rahmat agar memperoleh jalan keluar dari kesengsaraan. Suatu malam, saat terlelap tidur, si gadis bermimpi. Dia disuruh mencari burung biru. Burung itulah yang akan mengantarkannya menuju kehidupan lebih baik. Sepanjang perjalanan mencari burung, dia selalu dihadapkan pada persoalan mengarah pada kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, kedisiplinan, dan kemurahan hati. Nilai-nilai itulah yang menuntun hidup si gadis menemukan kebahagiaan. Burung Biru itulah yang dijadikan nama perusahaan pada 1972. Nilai-nilai itu pula yang diadopsi ke dalam budaya korporasi BBG.
Inilah konklusi Rhenald Kasali. Tanpa tata nilai, tidak ada budaya korporat. Tanpa budaya korporat, tidak ada budaya disiplin. Tanpa budaya disiplin, tidak ada reputasi, respek, kemajuan, dan perubahan. Perubahan tidak akan pernah terjadi sebelum terjadi perubahan pola pikir manusia. Perubahan yang berkelanjutan dibangun di atas fondasi intangibles. Pemupukan intangibles memerlukan deep practice (latihan intensif) sampai menghasilkan myelin.
Intangibles merupakan satu-satunya sumber keunggulan berbasis informasi perusahaan yang berkesinambungan. Menyatu dengan karyawan dalam bentuk keprigelan, networking, corporate culture, produk, dan teknologi. Melekat pada pelanggan dalam bentuk brand image dan customer loyality.
Buku ini membahas proses pembentukan selongsong sel-sel saraf manusia yang membentuk keutamaan pribadi maupun kemasyhuran perusahaan. Konsep myelin (muscle memory) sangat penting buat menjelaskan bagaimana manusia, lembaga, dan perusahaan merawat intangibles. Muscle memory merupakan sumber dari segala talenta yang terbentuk melalui deep practice. Myelin tersebar merata dalam bentuk sistem saraf di otot-otot manusia. Myelin membentuk intangibles berupa keterampilan berwirausaha, reputasi, kepemimpinan, dan perubahan.
Menjual Matahari
Wika berjaya berkat budaya 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin). Penerapan 5R melewati lima tahap penguatan kedisiplinan: dipaksa, terpaksa, bisa, biasa, dan budaya (kebiasaan sehari-hari). Budaya 5R merupakan fondasi buat menjalankan tata nilai CIBERTI Wika: commitment, innovation, balance, excellence, relationship, teamwork, dan integrity. Wika telah mewujudkan corporate culture itu dalam menangani proyek-proyek prestisius seperti Stadion Gelora Bung Karno, Jembatan Barelang dan Suramadu, serta jembatan layang Pasteur-Surapati, Bandung. Teknisi Wika mampu bekerja di bawah tekanan dengan kecepatan tinggi, bahkan di udara terbuka bercuaca ekstrem.
Sebagai value creator, Wika ditopang lima budaya perusahaan. Pertama, semangat selalu menjadi pionir. Pembangunan jembatan layang tanpa perancah dengan incremental launching method guna menghindari kemacetan lalu lintas, contohnya. Kedua, kebebasan berinovasi. Misalnya, keunggulan Wika SWH sebagai produk pemanas air tenaga surya bermula dari ide Suklan Sumintapura yang hendak menyewakan atau menjual matahari.
Ketiga, debirokratisasi. Suklan Sumintapura, mantan Dirut Wika, mengajari anak buah sambil bermain billiar, tidak melulu saat rapat. Keempat, kemudahan berkomunikasi. Kebiasaan pemimpin menyapa karyawan terlebih dahulu bukan sesuatu yang rendah. Pemimpin tidak akan kehilangan apa pun karena ramah terhadap anak buah. Sinergi korporasi Wika Beton dengan Wika Konstruksi terbukti mendukung pengerjaan proyek dikerjakan tepat waktu. Itulah value creation hasil mobilisasi intangibles Wika.
Buku menggugah dan inspiratif ini merupakan edisi terbaru serial perubahan karya Rhenald Kasali. Dimulai Change (2004) yang menggerakkan korporasi seperti Indocement, HM Sampoerna, BCA, Indofood, dan Garuda untuk berubah selagi tumbuh. Tidak baru berubah saat terkapar dirajam krisis. Disusul Recode Your Change DNA (2007) yang mengasah unsur-unsur kepribadian wirausaha unggul (OCEAN) dengan menekankan keterbukaan pada pengalaman baru, kepekaan hati, kecerdasan membangun jaringan, kesetiaan pada kesepakatan, dan daya tahan terhadap tekanan. Diberi preseden bagus Mutasi DNA Powerhouse (2008) dengan kasus Pertamina sebagai penghela lokomotif daya saing bisnis Indonesia.
Rhenald Kasali, dalam buku yang sangat nyaman dibaca dan menyantuni belahan otak kanan-kiri ini, memperkaya harta nirwujud yang dimiliki Bank Mandiri, Adira Finance, Toyota, ISS, Dexa Medica, Kajima, Sumitomo, Merck, Christian Dior, dan Google. Myelin mempertegas kredo change is the rule. (*)
Judul buku : Myelin
Penulis: Rhenald Kasali
Penerbit: Gramedia, Jakarta
Cetakan: Pertama, Maret 2010
Tebal: xiv + 346 halaman
--------------------------------------------------
Sumber :
JAWA POS ( http://www.jawapos.co.id )
0 komentar:
Posting Komentar