"Kami mengandalkan promosi yang jor-joran, seperti via media televisi, online, dan cetak."
PT Global Mediacom, bersama Rakuten Inc., perusahaan Internet terkemuka di Jepang, sepakat bekerja sama membuat perusahaan patungan (joint venture) untuk menjalankan bisnis Rakuten Ichiba atau Pasar Rakuten di Indonesia.
David Audy, Head of Investor Relations MNC-Online Division, mengatakan perusahaan patungan tersebut siap diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2011.
"Semuanya sedang dipersiapkan dan dikembangkan sampai akhir tahun ini, termasuk infrastruktur dan aplikasi," katanya saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 1 Juni 2010.
David juga mengklarifikasi bahwa nilai kerja samanya bersama Rakuten bukan senilai US$ 4,4 juta, melainkan US$6 juta, atau setara Rp60 miliar. "Dalam kerja sama senilai enam juta dolar, alokasi terbesar justru bukan untuk infrastruktur, tetapi aplikasi dan software," papar David.
"Karena kami ingin menciptakan aplikasi yang benar-benar secure dan baru, dikembangkan oleh Rakuten langsung jadi memakan biaya lebih besar," terangnya.
Global Mediacom adalah perusahaan media yang membawahi sejumlah usaha, antara lain MNC Group, yang mengoperasikan sejumlah stasiun televisi di Indonesia.
Sementara Rakuten adalah perusahaan penyedia layanan Internet yang menyeluruh di Jepang. Perusahaan milik Hiroshi Mikitani, orang terkaya keenam di Jepang ini, mengoperasikan Pasar Rakuten, yaitu perusahaan mal belanja Internet terkemuka di Jepang, dan menjadi salah satu perusahaan B2C e-commerce terkemuka di dunia.
"Di sini, kami ingin memfasilitasi masyarakat untuk bisa menjadi pengusaha, bahkan bisa menjadi kaya. Biasanya, mereka terbentur persoalan biaya untuk membuat website yang menarik perhatian orang. Portal-portal e-commerce seperti inilah yang menjadi fasilitator," jelas David.
David Audy, Head of Investor Relations MNC-Online Division, mengatakan perusahaan patungan tersebut siap diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2011.
"Semuanya sedang dipersiapkan dan dikembangkan sampai akhir tahun ini, termasuk infrastruktur dan aplikasi," katanya saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 1 Juni 2010.
David juga mengklarifikasi bahwa nilai kerja samanya bersama Rakuten bukan senilai US$ 4,4 juta, melainkan US$6 juta, atau setara Rp60 miliar. "Dalam kerja sama senilai enam juta dolar, alokasi terbesar justru bukan untuk infrastruktur, tetapi aplikasi dan software," papar David.
"Karena kami ingin menciptakan aplikasi yang benar-benar secure dan baru, dikembangkan oleh Rakuten langsung jadi memakan biaya lebih besar," terangnya.
Global Mediacom adalah perusahaan media yang membawahi sejumlah usaha, antara lain MNC Group, yang mengoperasikan sejumlah stasiun televisi di Indonesia.
Sementara Rakuten adalah perusahaan penyedia layanan Internet yang menyeluruh di Jepang. Perusahaan milik Hiroshi Mikitani, orang terkaya keenam di Jepang ini, mengoperasikan Pasar Rakuten, yaitu perusahaan mal belanja Internet terkemuka di Jepang, dan menjadi salah satu perusahaan B2C e-commerce terkemuka di dunia.
"Di sini, kami ingin memfasilitasi masyarakat untuk bisa menjadi pengusaha, bahkan bisa menjadi kaya. Biasanya, mereka terbentur persoalan biaya untuk membuat website yang menarik perhatian orang. Portal-portal e-commerce seperti inilah yang menjadi fasilitator," jelas David.
Awal tahun depan, perusahaan patungan antara dua perusahaan ini akan berkompetisi dengan sejumlah portal e-commerce serupa di Tanah Air, seperti Plasa.com, DinoMarket, TokoBagus, dan beberapa lainnya.
"Kami mengandalkan promosi yang jor-joran, seperti via media televisi, online, dan cetak. Tidak hanya di media MNC, tetapi kami juga akan mempromosikan Rakuten di portal-portal berita lain atau stasiun televisi lain selain milik MNC Group, termasuk Yahoo dan Google," ungkap David.
"Ketika portal e-commerce mencatat trafik yang tinggi, secara otomatis ia mempunyai nilai jual. Setelah itu, baru kami memutar otak untuk pemasukan perusahaan," tandasnya.
Apakah Pasar Rakuten akan menggratiskan segala layanan mereka pada konsumen, David mengatakan, "Itu belum kami tentukan. Apakah pengguna akan kita gratiskan atau tidak," ucapnya.
"Kami mengandalkan promosi yang jor-joran, seperti via media televisi, online, dan cetak. Tidak hanya di media MNC, tetapi kami juga akan mempromosikan Rakuten di portal-portal berita lain atau stasiun televisi lain selain milik MNC Group, termasuk Yahoo dan Google," ungkap David.
"Ketika portal e-commerce mencatat trafik yang tinggi, secara otomatis ia mempunyai nilai jual. Setelah itu, baru kami memutar otak untuk pemasukan perusahaan," tandasnya.
Apakah Pasar Rakuten akan menggratiskan segala layanan mereka pada konsumen, David mengatakan, "Itu belum kami tentukan. Apakah pengguna akan kita gratiskan atau tidak," ucapnya.
Sumber :
VIVANEWS ( http://www.vivanews.com )
0 komentar:
Posting Komentar