Bagi penikmat audio video berkantong tebal, faktor harga tentu tidak menjadi pertimbangan utama. Untuk kalangan ini, kenikmatan dan kepuasan terhadap kualitas gambar dan juga suara yang dihasilkan dari piranti yang dibeli, menjadi bahan pertimbangan yang sangat dominan, bahkan utama.
"Pasarnya memang sangat kecil, tapi permintaan dari konsumen yang seperti ini ada. Malah kami yakin pasar yang kecil itu saat ini sedang tumbuh dengan pesat di Indonesia," kata Chris Herman Gunawan, Business and Corporate Division Manager PT Epson Indonesia, saat memperkenalkan produk projektor 'home theater' terbaru EH-TW4500 di Kuta, Bali, Sabtu (12/6/2010) malam.
Produk yang baru saja didatangkan dari Jepang itu, menurut Chris, mempunyai rasio kontrak yang sangat tinggi, mencapai 200.000:1, sehingga mampu menghasilkan gambar yang halus dan tajam. "Jadi kalau warna hitam pada baju Batman misalnya, itu hasilnya akan keluar benar-benar hitam. Kan ada proyektor lain yang warnanya jadi abu-abu atau berubah," katanya.
Chris menjelaskan, kemampuan EH-TW4500 untuk menghasilkan gambar berwarna hitam dengan tajam adalah berkat adanya kristal cair organik yang digunakan pada LCD. Kristal cairan yang disebut Crystal Clear Fine ini mampu mengurangi kebocoran cahaya saat memproduksi warna hitam. "Ini beda dengan kristal cair organik yang konvensional," katanya.
Lalu, dengan teknologi DEEPblack, proyektor yang mampu menghasilkan ukuran layar mulai 30 inch hingga 300 inch ini, bisa memperhitam obyek hitam dan membuat gambar-gambar putih terlihat lebih tajam, alhasil, tercipta efek kontras yang dinamis.
Seperti diungkapkan diawal, produk ini memang menyasar konsumen perorangan yang berdana besar. Sebab untuk satu proyektor ini, penikmat video harus merogoh kantongnya sampai 4.239 dollar AS, alias sekitar Rp 40 juta. Tidak itu saja, kualitas gambar tentunya perlu dukungan audio yang baik pula. Nah, untuk bagian itupun masih membutuhkan biaya tambahan yang tak kecil.
"Sampai saat ini kami masih mencari partner di Indonesia, untuk memasarkan barang ini sebagai satu paket dengan audionya. Kalau di Singapura dan Malaysia, Epson sudah punya partner, untuk di Indonesia masih dicari. Tapi biasanya yang hobi audio-video udah ngerti mereka harus pakai audio apa," ujar Chris.
Ia mengatakan, dengan semua keunggulan yang ada pada proyektor ini, Epson menargetkan 500 unit akan terjual tahun ini. "Sasaran kita kota-kota besar di Indonesia. Kalau ada lima kota besar aja, masak satu kota 100 unit gak laku? Banyak lo konsumen berduit yang suka barang kayak gini," kata Chris lagi. Anda berminat?
Sumber
KOMPAS ( http://www.kompas.com )
"Pasarnya memang sangat kecil, tapi permintaan dari konsumen yang seperti ini ada. Malah kami yakin pasar yang kecil itu saat ini sedang tumbuh dengan pesat di Indonesia," kata Chris Herman Gunawan, Business and Corporate Division Manager PT Epson Indonesia, saat memperkenalkan produk projektor 'home theater' terbaru EH-TW4500 di Kuta, Bali, Sabtu (12/6/2010) malam.
Produk yang baru saja didatangkan dari Jepang itu, menurut Chris, mempunyai rasio kontrak yang sangat tinggi, mencapai 200.000:1, sehingga mampu menghasilkan gambar yang halus dan tajam. "Jadi kalau warna hitam pada baju Batman misalnya, itu hasilnya akan keluar benar-benar hitam. Kan ada proyektor lain yang warnanya jadi abu-abu atau berubah," katanya.
Chris menjelaskan, kemampuan EH-TW4500 untuk menghasilkan gambar berwarna hitam dengan tajam adalah berkat adanya kristal cair organik yang digunakan pada LCD. Kristal cairan yang disebut Crystal Clear Fine ini mampu mengurangi kebocoran cahaya saat memproduksi warna hitam. "Ini beda dengan kristal cair organik yang konvensional," katanya.
Lalu, dengan teknologi DEEPblack, proyektor yang mampu menghasilkan ukuran layar mulai 30 inch hingga 300 inch ini, bisa memperhitam obyek hitam dan membuat gambar-gambar putih terlihat lebih tajam, alhasil, tercipta efek kontras yang dinamis.
Seperti diungkapkan diawal, produk ini memang menyasar konsumen perorangan yang berdana besar. Sebab untuk satu proyektor ini, penikmat video harus merogoh kantongnya sampai 4.239 dollar AS, alias sekitar Rp 40 juta. Tidak itu saja, kualitas gambar tentunya perlu dukungan audio yang baik pula. Nah, untuk bagian itupun masih membutuhkan biaya tambahan yang tak kecil.
"Sampai saat ini kami masih mencari partner di Indonesia, untuk memasarkan barang ini sebagai satu paket dengan audionya. Kalau di Singapura dan Malaysia, Epson sudah punya partner, untuk di Indonesia masih dicari. Tapi biasanya yang hobi audio-video udah ngerti mereka harus pakai audio apa," ujar Chris.
Ia mengatakan, dengan semua keunggulan yang ada pada proyektor ini, Epson menargetkan 500 unit akan terjual tahun ini. "Sasaran kita kota-kota besar di Indonesia. Kalau ada lima kota besar aja, masak satu kota 100 unit gak laku? Banyak lo konsumen berduit yang suka barang kayak gini," kata Chris lagi. Anda berminat?
Sumber
KOMPAS ( http://www.kompas.com )
0 komentar:
Posting Komentar