Wayang Pasir

Menyampaikan Pesan Melalui Media Baru

Bagi masyarakat Jawa khususnya Jawa Timur. Kesenian wayang cukup populer sebagai hiburan atau acara-acara ruwatan, bahkan di masa Wali Songo, kesenian wayang dijadikan media yang cukup ampuh untuk mensyiarkan agama Islam baik itu wayang kulit ataupun wayang golek. Namun apa jadinya jika wayang kini dimainkan dengan media berbeda dari wayang pada umumnya. Pernahkah anda mendengar istilah wayang pasir simak liputanya.

Munculnya seni wayang baru yang disebut wayang pasir, yang merupakan gabungan antara seni lukis dengan cerita pewayangan.


Salah satunya pencetusnya adalah Ja'far Fauzan, seorang mantan pelukis asal Bandung ini berhasil mengkreasikan teknis melukis dengan cerita-cerita alam yang dikemas dalam bentuk cerita wayang.

Pementasan dikemas dalam nuasa modern dengan narasi suara dan lampu menghasilkan ayang-ayang atau bayangan membentuk sebuah makna cerita.

Seperti yang berlangsung di Gedung Perumnas Semen Gresik Desa Bogorejo Kecamatan Merak Urak, Tuban. Pementasan wayang pasir ini merupakan yang pertama kalinya di Jawa Timur, atau baru yang ke 4 sejak diciptakan oleh Ja'far.

Maka tak heran, jika ratusan warga yang hadir menyaksikan pementasan ini dibuat kagum oleh keunikan cerita wayang, semua penonton dibuat penasaran cerita apa yang akan tersaji setiap kali sang dalang menggoreskan jarinya diatas pasir.

Alur cerita disampaikan melalui bayangan lukisan diatas kotak kaca, disini sang dalang hanya mengambarkan cerita melalui bentuk lukisan yang membentuk tokoh wayang, seperti manusia, hewan dan tumbuhan, sementara suara dan narasi ditunjang oleh peralatan modern melalui lampu latar dan rekaman suara.

Wayang pasir merupakan sebuah media yang sangat memungkinkan untuk
dibudayakan sebagai kesenian pendidikan pada anak-anak, melukis dengan pasir tidak hanya sekedar menggambar. Tetapi, melalui ayang-ayang atau bayangan akan tergambar sebuah cerita atau pesan-pesan kebaikan, khusunya cerita tentang penciptaan kehidupan, proses perusakan lingkungan serta pelestarian lingkungan.

Sumber  :

0 komentar: